Busi adalah komponen penting dalam sistem pengapian motor yang berperan dalam menghasilkan percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar. Jika busi tidak berfungsi dengan baik, motor bisa sulit dinyalakan, mengalami brebet, atau bahkan mogok secara tiba-tiba.
Salah satu penyebab utama masalah pada starter motor adalah busi yang kotor, aus, atau sudah melemah. Oleh karena itu, perawatan busi yang rutin dan tepat sangat penting untuk memastikan motor tetap dalam kondisi optimal.
Berikut adalah cara menghindari masalah starter motor melalui perawatan busi yang benar.
Pentingnya Busi dalam Sistem Starter Motor
Busi memiliki peran utama dalam sistem pembakaran motor. Tanpa busi yang bekerja optimal, mesin tidak akan bisa menyala dengan baik. Berikut beberapa fungsi utama busi:
✔ Membantu proses pembakaran – Menghasilkan percikan api yang diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara.
✔ Menjaga performa mesin tetap stabil – Busi yang baik memastikan pembakaran sempurna, sehingga mesin lebih responsif.
Ciri-Ciri Busi Motor Bermasalah
Jika busi sudah dalam kondisi tidak baik, motor akan menunjukkan beberapa tanda berikut:
1. Motor Sulit Dinyalakan (Starter Berat)
✔ Jika motor susah hidup saat distarter, kemungkinan besar busi sudah aus atau kotor.
✔ Percikan api yang dihasilkan busi tidak cukup kuat untuk menyalakan mesin.
2. Mesin Brebet dan Kurang Responsif
✔ Saat gas ditarik, motor terasa tersendat-sendat atau tidak bertenaga.
✔ Ini bisa terjadi akibat busi yang kotor atau terlalu banyak kerak karbon.
3. Konsumsi Bahan Bakar Lebih Boros
✔ Busi yang lemah membuat pembakaran tidak sempurna, menyebabkan bahan bakar lebih cepat habis.
✔ Jika Anda merasa motor lebih boros dari biasanya, cek kondisi businya.
4. Percikan Api Busi Lemah
✔ Percikan api yang tidak stabil atau terlalu kecil bisa menyebabkan mesin mati mendadak.
✔ Jika dibiarkan, motor bisa mogok di tengah jalan.
Cara Merawat Busi agar Starter Motor Tetap Optimal
Untuk mencegah masalah starter motor akibat busi yang bermasalah, lakukan perawatan rutin berikut:
1. Bersihkan Busi Secara Rutin
✔ Lepas busi dari mesin menggunakan kunci busi.
✔ Bersihkan elektroda busi dengan sikat kawat atau amplas halus untuk menghilangkan kerak karbon.
2. Periksa Celah Elektroda Busi
✔ Celah elektroda yang terlalu lebar atau sempit bisa menyebabkan percikan api tidak stabil.
✔ Gunakan feeler gauge untuk mengukur celah busi, pastikan sesuai dengan spesifikasi pabrik (biasanya 0,7–0,9 mm).
3. Pastikan Warna Kepala Busi Ideal
✔ Busi yang sehat biasanya berwarna coklat keabu-abuan.
✔ Jika busi berwarna hitam pekat, itu menandakan campuran bahan bakar terlalu kaya atau busi terlalu dingin.
4. Ganti Busi Secara Berkala
✔ Umumnya, busi harus diganti setiap 5.000–10.000 km, tergantung pemakaian.
✔ Gunakan busi sesuai spesifikasi pabrik untuk menghindari masalah pengapian.
5. Gunakan Busi yang Sesuai dengan Jenis Motor
✔ Motor matic, bebek, dan sport memiliki spesifikasi busi yang berbeda.
✔ Pilih busi dengan tingkat panas yang sesuai agar pembakaran optimal.
Rekomendasi Busi yang Bagus untuk Motor
Untuk mendapatkan performa starter yang optimal, berikut beberapa jenis busi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan:
✔ Busi Standar (Nickel Alloy) – Cocok untuk pemakaian harian dengan harga terjangkau.
✔ Busi Iridium – Memiliki daya tahan lebih lama dan percikan api lebih kuat, cocok untuk motor dengan performa tinggi.
Jangan Abaikan Perawatan Busi agar Starter Motor Tetap Lancar
Busi yang sehat sangat berpengaruh terhadap kelancaran starter dan performa mesin motor. Jika busi tidak dirawat dengan baik, motor bisa sulit dinyalakan, brebet, atau bahkan mogok.
Dengan membersihkan, mengecek celah elektroda, mengganti busi secara berkala, serta memilih busi yang sesuai, Anda dapat menghindari masalah starter motor dan memastikan kendaraan tetap dalam kondisi optimal.
Jadi, jangan lupa lakukan perawatan busi secara rutin agar motor selalu siap digunakan tanpa kendala! 🚀
