Bubur kacang ijo adalah salah satu kuliner tradisional yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Makanan ini bukan sekadar menu sarapan atau camilan sore, melainkan juga simbol kehangatan dan kebersamaan. Disajikan hangat saat hujan atau dingin, dan disajikan dingin saat cuaca terik, bubur ini selalu punya tempat tersendiri di hati banyak orang.
Cita rasanya yang lembut, manis, serta gurih dari santan membuat bubur kacang ijo disukai oleh berbagai kalangan. Tak hanya itu, kandungan gizinya yang tinggi menjadikan sajian ini tak hanya lezat tetapi juga menyehatkan.
“Semangkuk bubur kacang ijo bukan hanya tentang rasa, tapi juga kenangan masa kecil dan kehangatan rumah yang sulit tergantikan.”
Sejarah dan Filosofi di Balik Bubur Kacang Ijo
Sebelum membahas resep dan tipsnya, menarik untuk menelusuri sedikit sejarah bubur kacang ijo. Makanan ini sudah ada sejak zaman kerajaan Nusantara, di mana kacang hijau menjadi bahan pangan utama masyarakat pedesaan karena mudah ditanam dan kaya manfaat.
Dahulu sering disajikan saat acara syukuran, kelahiran, atau doa bersama. Filosofinya sederhana warna hijau pada kacang hijau melambangkan kesuburan dan harapan baru, sementara kuah santannya yang putih melambangkan kesucian hati. Perpaduan keduanya menjadi simbol doa untuk kehidupan yang baik dan rezeki yang berlimpah.
“Di balik setiap sendok bubur kacang ijo, ada pesan tentang kesederhanaan dan rasa syukur terhadap alam.”
Kandungan Gizi dan Manfaat Kacang Hijau

Kacang hijau atau Vigna radiata termasuk salah satu bahan pangan yang kaya nutrisi. Di dalamnya terkandung protein nabati, serat, zat besi, magnesium, serta vitamin B kompleks yang sangat baik bagi tubuh.
Kandungan seratnya membantu melancarkan pencernaan, sementara proteinnya membantu membangun jaringan otot dan memperbaiki sel tubuh. Bagi yang sedang diet, bubur kacang ijo juga bisa menjadi alternatif makanan sehat karena mengenyangkan tanpa banyak lemak.
Selain itu, kacang hijau juga dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol, menjaga tekanan darah, serta membantu proses detoksifikasi tubuh. Tak heran bila sajian ini menjadi favorit di berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang tua.
“Kacang hijau bukan sekadar biji kecil berwarna hijau, melainkan sumber energi alami yang mampu menjaga tubuh tetap kuat dan seimbang.”
Bahan-Bahan Utama untuk Membuat Bubur Kacang Ijo
Untuk menghasilkan bubur yang lembut dan gurih, pemilihan bahan adalah langkah paling penting. Bahan-bahannya mudah didapat, tetapi kualitas bahan akan menentukan hasil akhir rasanya. Berikut bahan utama yang dibutuhkan:
Bahan Bubur:
- 250 gram kacang hijau berkualitas baik
- 2 liter air untuk merebus
- 2 lembar daun pandan
- 100 gram gula merah (bisa disesuaikan dengan selera manis)
- 50 gram gula pasir
- Sejumput garam
Bahan Kuah Santan:
- 500 ml santan kental
- 1 lembar daun pandan
- Sejumput garam
Tambahan (opsional):
- Ketan hitam rebus
- Potongan pisang kepok matang
- Tape singkong atau tape ketan
Perpaduan bahan tambahan ini sering ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, di Jawa Timur bubur ini biasanya disajikan dengan ketan hitam, sementara di daerah Betawi, pisang sering menjadi campuran yang memberikan aroma manis khas.
“Bubur kacang ijo adalah bukti bahwa kelezatan sejati lahir dari bahan sederhana yang diolah dengan kesabaran.”
Cara Membuat Bubur Kacang Ijo yang Lembut dan Gurih
Proses membuat bubur tidak sulit, tetapi ada teknik tersendiri agar kacangnya empuk dan kuahnya gurih meresap sempurna. Berikut langkah-langkahnya:
1. Merendam Kacang Hijau
Cuci bersih kacang hijau, lalu rendam dalam air selama 3–4 jam atau semalaman. Proses ini membuat kacang lebih cepat empuk saat direbus dan menghasilkan tekstur lembut yang menyenangkan di lidah.
2. Merebus Hingga Empuk
Rebus kacang hijau dengan dua liter air bersama daun pandan. Gunakan api sedang dan biarkan hingga kacang pecah dan empuk. Jika air berkurang sebelum kacang matang, tambahkan air panas sedikit demi sedikit.
3. Menambahkan Gula dan Garam
Masukkan gula merah, gula pasir, dan sejumput garam. Aduk perlahan agar gula larut sempurna. Jangan lupa cicipi rasanya untuk menyesuaikan tingkat manis sesuai selera.
4. Membuat Kuah Santan
Rebus santan dengan daun pandan dan garam hingga mendidih. Aduk terus agar santan tidak pecah. Kuah santan inilah yang memberikan rasa gurih khas bubur.
5. Penyajian
Tuang bubur ke dalam mangkuk, kemudian siram dengan kuah santan di atasnya. Sajikan hangat untuk sensasi menenangkan, atau dinginkan di lemari es untuk menikmati kesegarannya di siang hari.
“Rahasia bubur kacang ijo yang sempurna bukan hanya pada bahan, tapi juga kesabaran dalam mengaduknya hingga rasa manis dan gurih berpadu sempurna.”
Tips Penting Agar Bubur Kacang Ijo Tidak Gagal
Membuat bubur kacang ijo terlihat mudah, tetapi ada beberapa hal yang sering menjadi penyebab hasilnya tidak sesuai harapan. Berikut beberapa tips penting agar hasilnya lembut dan tidak mudah gosong:
1. Jangan Merebus Langsung Tanpa Direndam
Kacang hijau yang tidak direndam terlebih dahulu akan lebih lama empuk dan cenderung pecah tidak merata.
2. Gunakan Api Kecil Saat Menambahkan Santan
Agar santan tidak pecah dan rasanya tetap gurih, gunakan api kecil dan aduk terus saat memasaknya.
3. Hindari Mengaduk Terlalu Kencang
Mengaduk terlalu kuat bisa membuat kacang hancur dan tekstur bubur menjadi terlalu halus. Aduk perlahan saja agar tetap terlihat butiran kacangnya.
4. Tambahkan Daun Pandan untuk Aroma
Aroma pandan membuat bubur ini terasa lebih harum dan menggugah selera.
5. Gunakan Santan Segar
Santan segar memberikan rasa gurih alami yang tidak bisa digantikan oleh santan instan. Jika tidak ada santan segar, gunakan santan instan berkualitas tinggi.
“Membuat bubur kacang ijo mengajarkan satu hal: bahwa kesempurnaan rasa sering lahir dari ketelatenan dan cinta terhadap proses.”
Variasi Bubur Kacang Ijo di Berbagai Daerah
Setiap daerah di Indonesia punya versi bubur kacang ijo yang unik. Meskipun bahan dasarnya sama, cara penyajian dan tambahan bahan memberikan karakter yang berbeda.
1. Bubur Kacang Ijo Madura
Biasanya lebih manis dengan tambahan ketan hitam dan disajikan dengan kuah santan kental. Teksturnya lembut dan kuahnya beraroma kuat.
2. Bubur Kacang Ijo Betawi
Ciri khasnya ada pada tambahan potongan pisang kepok dan tape singkong, memberikan rasa legit yang khas.
3. Bubur Kacang Ijo Jawa Tengah
Umumnya disajikan lebih encer dengan rasa manis yang sedang, dan sering dijadikan menu sarapan di warung tradisional.
4. Bubur Kacang Ijo Kalimantan
Di beberapa wilayah Kalimantan, kacang ijo disajikan dengan tambahan biji jagung dan sedikit jahe, memberikan sensasi manis hangat yang berbeda.
“Setiap sendok bubur kacang ijo di tiap daerah punya cerita tersendiri, tapi semuanya menyatukan satu rasa: kehangatan Nusantara.”
Rahasia Kelezatan Bubur Kacang Ijo Versi Pedagang
Kalau Anda pernah merasakan kacang ijo dari pedagang kaki lima yang rasanya selalu istimewa, ternyata ada rahasianya. Salah satu trik utama mereka adalah menambahkan sedikit jahe saat merebus kacang hijau. Jahe memberikan aroma harum serta sensasi hangat yang membuat rasanya semakin nikmat.
Selain itu, mereka biasanya menggunakan gula aren asli dibandingkan gula merah biasa. Gula aren memberikan rasa manis yang lebih dalam dan warna kuah yang cantik kecokelatan.
“Pedagang kaki lima punya rahasia sederhana: memasak dengan hati. Karena kelezatan sejati lahir bukan dari resep, tapi dari niat berbagi rasa.”
Inovasi Modern Bubur Kacang Ijo
Kini, banyak kafe dan restoran mencoba menghadirkan kacang ijo dalam versi modern. Ada yang menambahkannya dengan es krim vanila, topping kacang almond, bahkan saus karamel untuk menciptakan sensasi baru yang lebih kekinian.
Namun, meskipun tampilannya berubah, rasa dasarnya tetap berakar pada cita rasa tradisional yang menenangkan. Modernisasi ini membuktikan bahwa kacang ijo bukan makanan kuno, tetapi kuliner yang bisa menyesuaikan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.
“Bubur kacang ijo adalah bukti bahwa tradisi tidak perlu ditinggalkan untuk menjadi modern, cukup diberi sentuhan baru tanpa menghapus makna lamanya.”
Bubur Kacang Ijo Sebagai Simbol Kehangatan Keluarga
Lebih dari sekadar makanan, bubur ini seringkali menjadi bagian dari momen kebersamaan keluarga. Disajikan saat sore hari di teras rumah, atau dinikmati bersama saat hujan turun, bubur ini membawa nuansa nostalgia yang sulit digantikan.
Bagi banyak orang, aroma wangi daun pandan yang berpadu dengan santan mengingatkan pada masa kecil, saat ibu atau nenek memasak di dapur sambil menunggu keluarga berkumpul.
“Tak ada yang lebih menenangkan daripada menyeruput bubur kacang ijo hangat sambil mendengar suara hujan di luar rumah.”
Bubur kacang ijo adalah warisan kuliner yang sederhana tapi berharga. Dari dapur tradisional hingga meja kafe modern, kehadirannya selalu membawa kehangatan dan rasa yang menenangkan. Mungkin, di setiap sendokannya tersimpan kisah tentang cinta, waktu, dan kelezatan yang tak lekang oleh zaman.






